SEDIKIT TENTANG WAYANG KULIT
Wayang secara harfiah berarti
bayangan. Dunia yang diperlihatkan lewat pertunjukan wayang merupakan bayangan
dari kehidupan kita sehari-hari. Dari segi fisik,pertunjukan wayang,terutama
wayang kulit,memang terjadi dari bayangan boneka wayang yang disorot oleh lampu
Blencong dan jatuh pada kain putih
bertepi merah yang menerang lebar atau disebut Kelir.
Penyajian cerita wayang kulit
biasanya dilakukan semalam suntuk oleh seorang dalang. Pertunjukan dibuka dan
ditutup dengan permainan wayang berbentuk seperti daun bernama Gunungan.
Gunungan ini merupakan pohon
kehidupan, simbol dari dunia. Setelah cerita selesai, pertunjukan diakhiri
dengan permainan wayang Golek. Golek
berarti mencari. Maksudnya, penonton
diminta mencari makna atau pesan tersirat dari cerita yang baru saja
dipertunjukan.
Wayang kulit telah dianggap sebagai
warisan seni budaya teater Indonesia untuk dunia. Boneka wayang kulit
panjangnya bervariasi dari 20 cm sampai 1 m dan terbuat dari kulit kerbau atau
lembu yang ditatah/diukir. Pada pagelaran wayang, wayang-wayang ditancapkan
pada Gedebog/batang pisang,
dipisahkan menjadi dua bagian di kiri dan di kanan dalang yang melambangkan dua
pihak, kebaikan melawan kejahatan.
Ornamen hiasan wayang kulit
mempunyai arti/lambang tetentu. Bentuk tubuh, warna, ukuran, busana, dan
perhiasan yang dikenakan menjadi ciri pembeda dari karakter/tokoh yang
melambangkan watak tokoh dan kedudukannya. Jika tidak hafal nama si tokoh, kita
tetap dapat mengetahui apakah ia seorang ksatria, Begawan, raksasa, dewa, atau
punakawan.
Dalang memiliki peran yang sangat
domain dalam pertunjukan wayang. Seorang dalang harus bisa menguasai semua
dialog dan jenis suara setiap karakter, membuat suara-suara pembentuk suasana
adegan, memberi komando pada para pemain gamelan, sambil tetap memainkan wayang
ditangannya. Demikian sedikit tentang wayang kulit.
Wayang secara harfiah berarti
bayangan. Dunia yang diperlihatkan lewat pertunjukan wayang merupakan bayangan
dari kehidupan kita sehari-hari. Dari segi fisik,pertunjukan wayang,terutama
wayang kulit,memang terjadi dari bayangan boneka wayang yang disorot oleh lampu
Blencong dan jatuh pada kain putih
bertepi merah yang menerang lebar atau disebut Kelir.
Penyajian cerita wayang kulit
biasanya dilakukan semalam suntuk oleh seorang dalang. Pertunjukan dibuka dan
ditutup dengan permainan wayang berbentuk seperti daun bernama Gunungan.
Gunungan ini merupakan pohon
kehidupan, simbol dari dunia. Setelah cerita selesai, pertunjukan diakhiri
dengan permainan wayang Golek. Golek
berarti mencari. Maksudnya, penonton
diminta mencari makna atau pesan tersirat dari cerita yang baru saja
dipertunjukan.
Wayang kulit telah dianggap sebagai
warisan seni budaya teater Indonesia untuk dunia. Boneka wayang kulit
panjangnya bervariasi dari 20 cm sampai 1 m dan terbuat dari kulit kerbau atau
lembu yang ditatah/diukir. Pada pagelaran wayang, wayang-wayang ditancapkan
pada Gedebog/batang pisang,
dipisahkan menjadi dua bagian di kiri dan di kanan dalang yang melambangkan dua
pihak, kebaikan melawan kejahatan.
Ornamen hiasan wayang kulit
mempunyai arti/lambang tetentu. Bentuk tubuh, warna, ukuran, busana, dan
perhiasan yang dikenakan menjadi ciri pembeda dari karakter/tokoh yang
melambangkan watak tokoh dan kedudukannya. Jika tidak hafal nama si tokoh, kita
tetap dapat mengetahui apakah ia seorang ksatria, Begawan, raksasa, dewa, atau
punakawan.
Dalang memiliki peran yang sangat
domain dalam pertunjukan wayang. Seorang dalang harus bisa menguasai semua
dialog dan jenis suara setiap karakter, membuat suara-suara pembentuk suasana
adegan, memberi komando pada para pemain gamelan, sambil tetap memainkan wayang
ditangannya. Demikian sedikit tentang wayang kulit.
0 komentar:
Posting Komentar