Proses Pembuatan Wayang Kulit
Wayang
kulit adalah seni tradisional Indonesia, yang terutama berkembang di
Jawa dan di sebelah timur semenanjung Malaysia seperti di Kelantan dan
Terengganu. Wayang kulit diciptakan Raja Jayabaya dari Kerajaan
Mamenang/Kediri sekitar abad ke-10.
Wayang
kulit sebagai sebuah penggambaran karakter manusia dalam pementasan,
telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Yogyakarta. Dalam
bahasa Inggris, wayang lebih dikenal dengan sebutan "puppet shadow"
yang berarti bayangan.
Berbicara
tentang cara pembuatan wayang, tidak akan terlepas dari seni memahat.
Dalam kerajinan ini, obyek yang dipahat adalah kulit kerbau sebagai
bahan dasar pembuatan wayang. Alasan mengapa kulit kerbau dipakai
sebagai bahan dasar pembuatan wayang lebih didasarkan pada kualitas
kulit yang kuat.
Pembuatan
wayang, khususnya wayang untuk pertunjukan, harus menuruti pakem
(aturan.red) yang telah ada. Proses pembuatan 1 karakter wayang
berbeda-beda tergantung ukuran dan karakter wayang itu sendiri.
Persiapan Pembuatan Wayang Kulit
Wayang kulit umunya terbuat dari kulit kerbau. Kenapa kulit kerbau? Karena tidak mengandung banyak minyak. Kulit sapi contohnya, memiliki kandungan minyak tinggi sehingga proses pengeringannya bisa sampai berminggu-minggu. Kulit kerbau sudah bisa langsung kering setelah dijemur 4 sampai 5 hari.
Wayang kulit umunya terbuat dari kulit kerbau. Kenapa kulit kerbau? Karena tidak mengandung banyak minyak. Kulit sapi contohnya, memiliki kandungan minyak tinggi sehingga proses pengeringannya bisa sampai berminggu-minggu. Kulit kerbau sudah bisa langsung kering setelah dijemur 4 sampai 5 hari.
Kulit
kerbau yang baru dikelupas dijemur di bawah sinar matahari dengan
posisi dibentangkan. Jika cuaca sedang mendung, seluruh permukaan kulit
kerbau ditaburi garam supaya tidak cepat busuk. Setelah benar-benar
kering, kulit kembali direndam selama satu malam, kemudian dijemur
lagi. Baru setelah kering untuk yang kedua kalinya bulu-bulu yang
melekat pada kulit dikerok dengan pisau.
Peralatan
yang digunakan untuk membuat wayang kulit adalah besi yang ujungnya
runcing. Biasanya besi ini diambil dari jari-jari sepeda motor. Pada
dasarnya besi dari baja ini digunakan untuk menata atau membuat
berbagai bentuk lubang. Coba kamu perhatikan wayang kulit, ada banyak
ukiran yang dibuat hingga benar-benar berlubang.
Proses Pembuatannya
Pertama kali yang dilakukan adalah menjiplak gambar atau pola yang sudah ada. Setelah itu digunting sesuai bentuknya. Pola yang sudah jadi terdiri dari beberapa bagian. Bagian tangan adalah yang dipasang pertama. Pada tangan ada dua sambungan: lengan bagian atas dan siku. Cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Untuk menggerakkan bagian lengan digunakan tangkai berwarna kehitaman yang juga terbuat dari tanduk kerbau.
Pertama kali yang dilakukan adalah menjiplak gambar atau pola yang sudah ada. Setelah itu digunting sesuai bentuknya. Pola yang sudah jadi terdiri dari beberapa bagian. Bagian tangan adalah yang dipasang pertama. Pada tangan ada dua sambungan: lengan bagian atas dan siku. Cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Untuk menggerakkan bagian lengan digunakan tangkai berwarna kehitaman yang juga terbuat dari tanduk kerbau.
Kalau
kamu perhatikan, ada beberapa wayang kulit yang warnanya keemasan.
Warna emas itu didapat dari prada, kertas warna emas yang ditempel.
Cara lain adalah dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan.
Wayang yang menggunakan prada hasilnya jauh lebih baik karena warnanya
lebih tahan lebih lama.
Salah
satu pengrajin wayang yang dimiliki oleh Kecamatan Kraton adalah bapak
Sugeng. Dia memulai usaha tersebut kurang lebih 20 tahun yang lalu.
Galeri wayang bapak Sugeng terletak di lingkungan wisata Taman Sari.
Galeri yang juga berfungsi sebagai rumah tersebut, menyimpan
bermacam-macam tokoh wayang hasil karyanya. Galeri tersebut sering
dikunjungi oleh wisatawan asing yang ingin mengetahui perihal wayang dan
cara pembuatannya. Mengingat wayang buatan bapak Sugeng hanya dijual
di galerinya saja, wisatawan dapat melihat dan membeli sekaligus
mendapatkan informasi yang ingin diketahui.
Aku pernah ke Galeri Pak Sugeng ini dan telah membeli 2 wayang darinya. Wayangnya sungguh halus.
BalasHapusJika ada rezeki, akan aku kembali ke Yogya dan menambah koleksi wayangku dari Pak Sugeng.
Azfar
(Malaysia)